Printer 3D sudah digunakan untuk bidang-bidang tertentu, seperti kesehatan, desain, dan sebagainya. Ilmuwan mulai berpikir untuk memajukan teknologi ini, yang diterapkan dalam lingkup yang lebih luas untuk aplikasi di lapangan.

Dilansir Phys, Selasa (1/10/2013), bayangkan mobil bisa memiliki kemampuan mengubah struktur lapisan terluar dan beradaptasi atau mengikuti dengan warna yang ada di sekitarnya. Tidak hanya mengubah warna, tetapi juga menyediakan pelindung lebih kuat untuk mencegah korosi atau karat.

Tiga peneliti dari University of Pittsburgh's Swanson School of Engineering, Harvard School of Engineering and Applied Sciences, serta University of Illinois mengusulkan untuk memajukan percetakan 3D. Kabarnya, penelitian dan pengembangan ini didanai hibah USD855 ribu oleh Kantor Penelitian Angkatan Darat Amerika Serikat.

Tim berharap untuk mengembangkan material 4D, yang dapat menunjukkan perilaku berubah-ubah dari waktu ke waktu. Tiga ilmuwan akan mengintegrasikan keahlian mereka untuk memanipulasi material pada tingkat nano dan mikro dalam upaya untuk memproduksi melalui printer 3D.

Material ini bisa memodifikasi strukturnya dari waktu ke waktu pada tingkat makro. "Ketimbang membangun bahan statis atau bahan yang hanya dapat berubah bentuk, kami mengusulkan membangun material adaptif, komposit 'biomimetic' yang memprogram ulang bentuk, sifat atau fungsi pada permintaan, berdasarkan rangsangan eksternal," tutur peneliti Anna C. Balazs.

Ia mengatakan, dengan mengintegrasikan kemampuan untuk mencetak dengan tepat objek tiga dimensi, material berstruktur hirarki, komponen rangsangan responsif dan prediksi perilaku sistem temporal (waktu), ilmuwan berharap membangun landasan bidang baru, yakni mesin cetak 4D.

Penerapan printing 4D ini pada prakteknya bisa dipakai untuk seragam tentara, kamuflase, melindungi dari terpaan gas beracun atau pecahan peluru.

Sumber:http://techno.okezone.com